Sabtu, 09 Februari 2013

JR #4# My Experience

    Masa-masa persiapan imlek lumayan menyita waktuku yang tersedia.Tau sendirikan kalau mau imlek,pasti sibuk banget.Mulai dari membuat Lopakko,Wudhaoko dan juga ko,ko yang lain untuk dibagi-bagikan kesanak saudara,  keluarga terdekat ataupun bolo-bolo pleknya si bos dan membersihkan seisi rumah sampai kinclong clong tanpa terlihat noda menempel.Namun syukur Alhamdulillah,masih bisa mengikuti pembelajaran yang diberikan.

    Sebelumnya kami diajari tentang Efektuasi, sekarang kami belajar mengenai Bootstrap,bila memahami keduanya dipastikan semua orang tidak bingung mendirikan usaha dengan alasan ketiadaan modal.Sebab efektuasi sejalan dengan bootstrap.

   Bootstrap sendiri adalah suatu cara mengumpulkan modal untuk memulai usaha,biasanya berasal dari kantong sendiri,saudara ataupun teman,atau bisa disimpulkan menjadi gampangnya begini "keinginan tercapai tanpa keluar uang  karena saking kreatifnya,sedang orang lainpun tidak ikut dalam permodalan/join di usaha yang sedang dijalankan". 
Sedang memulai usaha dengan bootstrap ada beberapa keuntungan diantaranya;
1.Tidak ada beban hutang.Dengan tidak adanya beban bunga (dari hutang tersebut),maka usaha yang dijalankan akan ringan costnya dan menurunkan harga jual.
2.Mengurangi campur tangan orang lain.Ini akan berpengaruh baik dari sisi management maupun pembagian keuntungan.
 3.Jangka pengembalian fleksibel.Karena berasal dari keluarga,saudara,teman sendiri jangka pengembalian dapat diatur sesuai kemampuan dan tingkat kejuan usaha.
Namun selain keuntungan bootsrap juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya :
 1.Untuk mengumpulkan modal dari beberapa orang butuh waktu dan bisa mengganngu konsentrasi.
 2.Dalam jangka panjang hutang kepada teman dan saudara menimbulkan perasaan hutang budi walaupun sudah dilunasi.

   Selain bootstrap,minggu ini kami juga belajar mengenai Product dan Pricing Strategy.Produk yang dijual oleh para peritel dalam dunia rutel disebut juga Merchandhise.Merchandising merupakan kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang sedang dijalani toko untuk disediakan dalam jumlah,waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko/perusahaan ritel.Pemilihan merchandise penting untuk menentukan positioning.Positioning sendiri merupakan salah satu unsur penting dalam tahap awal mengidentifikasi Customer Value,terutama dalam proses pemasaran nantinya atau lengkapnya STP (Segementing,Targeting,positioning).Dan ini merupakan hal yang di level strategis untuk dilakukan karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar nantinya dengan product yang kita miliki.
Segementing:upaya memetakan/pasar sesuai kesamaan diantara konsumen sesuai kesamaan diantara mereka.
Targeting:Membidik kelompok/pasar mana yang akan kita sasar.
Positioning:Bagaimana kita menjelaskan posisi Product kepada konsumen,apa beda product kita dengan kompetitor dan apa keunggulannya.
  
   Setelah mengidentifikasi,proses selanjutnya menyalurkan dan mengkomunikasikan Customer Value kepada pasar/konsumen,supaya produk laku dijual dan dikenal oleh pasar dengan memperhatikan 4P (Product,Price,Place,Promotion) yang merupakan dibagian dari eksekusi.
Product
   Untuk  bisa masuk dipasar,harus punya produk yang bagus dan sesuai.Upaya Diffentiation adalah cara retailer untuk membuat produknya unik.Dan ada beberapa metode yang digunakan yaitu Produk design yang unik,Packaging/kemasan yang unik dan Branding yang unik.
    Hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan pembelian merchandise/produk biasanya mengenai pembelian,penanganan dan keuangannya antara lain Target market,Jenis gerai,Lokasi gerai,Value Chain,Kemampuan pemasok,Biaya,Produk trend.Sedang pelaksanaan manajemen merchandisenya ada beberapa diantaranya;
1.Mengumpulkan informasi.
2.Memilih dan berhubungan dengan pemasok.
3.Mengevaluasi keandalan,mutu terbaik,waktu,informasi,etika,hubungan jangka panjang,evaluasi,investasi,resiko.
4.Melakukan negosiasi.
5.Menerima dan menyimpan stok merchandise.
6.Mengevaluasi ulang.(Sumber;Hendi Ma`ruf.Pemasaran ritel)

Price
    Produk tersebut harus mempunyai harga yang sesuai dengan target pasar.
Faktor-faktor dalam penetapan strategi harga (Sumber;Hendi Ma`ruf.Pemasaran Ritel).
-Tujuan penetapan harga.
  Pembentukan citra (image) sebagai market leader yang mampu menentukan price leader,percepatan penjualan,promosi,perlindungan terhadap ancaman pesaing yang kerap memainkan harga.
-Kebijakan Harga.
Memperhatikan pilihan target pembeli,pilihan citra (image) unsur-unsur pemasaran ritel.
-Strategi Biaya
Pastikan mendapat profit untuk dapat menutup pertama biaya tetap (Fixed Cost:Pengeluaran yang merupakan beban tetap harus terbayar berapapun jumlah servicenya.Misal biaya sewa lokasi,Biaya utilitas) dan yang kedua Biaya Variabel/tidak tetap (Variable Cost :Biaya yang tergantung dari jumlah produk barang/jasa yang dihasilkan.Contoh barang mentah).
Ada beberapa metode dalam menentukan harga diantaranya:
1.Cost Plus Pricing.
 Contohnya:Pak Makmur membeli 100 mangga dari pak Subur dengan harga 1.000.000.Jika pak Makmur ingin profit 25%,maka harga satuannya adalah 12.500 (caranya 1000.000:100x125%).
Metode ini memasukan profit yang dinginkan,namun negatifnya tidak mempertimbangkan harga pasar.
2.Cost Based Pricing
 Dengan memperhitungkan material,pengeluaran dan tenaga kerja untuk mendefinisikan harga.Jika telah mengetahui total cost maka kita dapat mengetahui total unit harus terjual,kemudian tambahkan profit yang diminta.
3.Percent Food Cost Pricing
Beberapa pedoman umum biaya pembuatan makanan adalah dengan 40% dari biaya pembuatan,jadi untuk lebih mudahnya dalam menentukan harga kalikan biaya pembuatan makanan dengan 2,5(2,5x40%=100%).Contohnya:Biaya pembuatan Burger Pak Galih Rp 3.000,00.Maka harga jualnya adalah 2,5x3000=Rp 7.500,00
Metode ini cocok untuk bisnis catering dan jika tidak membutuhkan banyak tenaga kerja serta bahan yang tidak mahal.

Place
   Lokasi/tempat yang kita gunankan juga berperan dalam menentukan keberhasilan menggarap pasar.

Promotion
   Mengkomunikasikan/mengenalkan produk kepada pasar.Sebab tanpa promosi belum tentu konsumen/pasar akan tahu kita punya produk apa ,apa benefitnya.
Salah satu capaian cafe de coral

 Contoh Fastfood lokal Hongkong yang bisa jadi inspirasi adalah salah satunya Cafe De Coral (dari pengamatan saya saat survei beberapa waktu lalu).
1.Merupakan salah satu retail Fastfood terkemuka di Hongkong.
2.Telah berkembang dan bertahan selama kurang lebih 40 tahun.    
3.Jumlah cabang yang banyak sekitar 150 cabang
4.Menyediakan lebih dari 100 menu yang dijual.
5.Jumlah customer yang datang setiap hari lebih dari 300.000 ribu orang.
Cafe de Coral Positioning.
1.Produk fastfood dengan menu western cuisin dan traditional chinese dishes.Yang selalu di inovasi dan menjadi ciri khasnya dan digemari.Salah satunya baked pork with rice.
2.Dikonsepkan sebagai restaurant fastfood dengan pelayanan yang baik,harga terjangkau dan dengan kondisi atmosphere yang nyaman.

   Saya pernah  melakukan bootstrap,walaupun sebelumnya tidak tau kalau itu disebut bootstrap.Sebab nama bootstrap sendiripun baru denger setelah saya belajar di minggu keempat ini.Hehehe maklumlah  S2 (SD dan SMP).Pengalaman bootstrap yang saya ingat salah satumya adalah beberapa bulan lalu saat ada pembeli memesan sebuah majalah bulanan pada saya dan suruh ngantar,sementara saya sendiri lagi tidak banyak waktu luang untuk mengantarkannya.Kebetulan waktu itu ada temanku yang tinggal didekat  pembeli majalah  tadi yang hari itu ketemu dengan saya.Tanpa pikir panjang aku titipkan saja majalahnya ketemanku itu untuk diserahkan ke pembeli tersebut,kan lumayan saya jadi hemat waktu dan ongkos perjalanan.Sementara temanku,aku kasih wongtau ko yang kebetulan hari kemarinnya aku buat.Jadinya senang dech,temanku bisa makan kue kesukaannya,akupun juga senang sebab majalahnya juga bisa nyampai.Pengalaman diri adalah guru yang indah,karena dengannya kita bisa merasakan pahit manisnya kehidupan sekaligus bisa mengambil pelajaran darinya.Walaupun kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain di sekitar kita.

5 komentar: